031111 dimana dan pada saat itu gue sama dia nyatu #Loh??" maksud gue hatinya... ckckck... \\(>,<I)// , tp sebelumnya gue sih sama dia yaa HTS..., tapi akhir-akhirnya "PACARAN" heuheuu..., sekarang hubungan gue sama dia itu LDR hal yang gak enak banget bagi gue... terkadang gue sempet envy sama temen-temen gue yang lain cowok-cowok mereka itu selalu ada disaat-saat suka maupun duka, dan gue hanya berharap aja kalo hubungan gue sama dia bakalan lama sampe nenek kakek lah istilahnya, yaa maybe ini adalah jalan gue dan dia dan satu lagi
"LDR ITU BUKAN BERARTI JOMBLO YANG TERTUNDA"
Gue rada bingung kenapa setiap manusia kalau mendengar apa itu LDR dan selalu menyerngitkan kata. Seketika itu langsung merendahkan dan mengucilkan, bukan untuk menyemangati mereka. Padahal LDR kan hubungan yang suci terhindar dari kemaksiatan bagi mereka yang berpacaran dan terhindar dari keributan rumah tangga bagi mereka yang sudah menikah, gue ingin menulis ini karena gue juga mengalami apa itu kucilan dan direndahkan menjalani LDR, seperti halnya menjadi seorang jomblo semuanya serba sendiri dilakukan bedanya, memang LDR memiliki tempat sendiri karena mereka punya hubungan dan komitmen. Menjaga hati memang sulit, mencintainya mudah, dan merindukannya hal yang paling mudah. Terkadang kita dipengaruhi oleh ucapan teman-teman, di antara teman-teman itu ada juga yang memotifasi dan ada juga yang mengucilkan, tapi memang lebih banyak yang mengucilkan hingga ada perkataan yang paling gue inget.
“LDR itu pacaran sama hape dan pacaran yang bener-bener terlihat absurd pokoknya hampir sama dengan jomblo lah” kemudian “pacaran kok jauhan ngabisin ongkos aja”, “ngapain pertahanin yang jauh kalo yang deket aja banyak yang lebih dan lebih kok” ada lagi “Hari gini masih LDR'an ?? ”. Sempet emosi juga sama perkataan-perkataan seperti itu, orang-orang yang gak pernah merasakan LDR mereka adalah pecundang rindu menurut gue, mereka gak akan pernah merasakan rindu yang kita alamin sesakit apapun itu dan meluapkan kebahagiaan disaat detik-detik bertemu. Dan dari pernyataan mereka itu jawaban yang sering gue bilang kemereka adalah LDR itu pilihan di mana kita harus saling setia, saling memberi kepercayaan dan pengertian. Semua bisa tertutupi dengan keterbukaan dan kejujuran memang semua tak mudah jika kita salah sedikit apa itu pengertian dll kita bisa dimakan oleh apa itu emosi apa itu kelabilan-kelabilan di kedua belah pihak yang pasti akan mudah terucap kata “putus”. LDR itu bukan berarti jomblo yang tertunda gak sedikit kok mereka yang berujung kepernikahan tergantung dari niatan dan ekspektasi tujuan awal menjalani hubungan, hubungan yang terasa sulit mereka tak tau apa arti kedewasaan untuk saling mengerti dan memahami, LDR itu indah jika di latar belakangi oleh pengertian yang besar kedewasaan yang selalu menjadi tolak ukur untuk mengerti kesibukkan masing-masing. Artinya LDR adalah hubungan yang legal untuk kita, banyak dari orang tua mereka (yang menjalani LDR) mendukung hubungan LDR karena orang tua akan memahami kondisi sang anak yang sedang menjalani LDR efeknya setelah bertemu dan bahagianya sang anak disaat bertemu dengan pacarnya yang jauh sehabis merantau atau sedang menuntut ilmu, di bandingkan yang ketemuan tiap hari ngapel tiap hari itu akan merugikan kas dapur orang tua karena mengurangi persediaan kopi, teh atau gula di dapur dan bagi para cowok yang punya pacar dekat kalian akan menjadi budak penjemputan gratis bagi para wanita dan mengurangi jatah jajan anda karena habis termakan bensin kendaraan. Sekian dan terima kasih.. sekali lagi gue ingetin LDR BUKAN JOMBLO YANG TERTUNDA... #maafcapslockrusak

Ohiya nih loh foto-foto gue sama dia..., kenapa kebanyakan foto dia yang gue pajang, karna kalo foto gue yang gue pajang nanti gue malah ngebayang muka gue sendiri dan gue malah kangen sama muka gue #Loh??? *NggakBangetkan* Hahahaa =D